Kenangan Indah Ramadhan Era Tahun 80-an

Habar Kotabaru.com , Kotabaru : Bulan suci Ramadhan adalah bulan dimana kita bisa mengenang masa-masa indah saat kanak-kanak.

Kenangan Ramadhan tahun 80-an sangat berbeda dengan masa sekarang. Kemeriahannya pun juga berbeda.

Saat itu masyarakat khususnya anak anak riang gembira menyambut bulan suci Ramadhan. Berbagai kegiatan pun sudah dipersiapkan jauh hari sebelumnya.

Masih mencatat dalam ingatan kita masa itu masih ramai anak anak bahkan remaja dan orang tua bermain meriam bambu. Sebelum bulan Ramadhan sudah ramai mencari bambu betung untuk membuat meriam.

Menjelang buka sudah ada yang beraksi menembakkan meriam ke arah musuh diseberang rumah. Yang bersuara meriam paling kencang pasti akan sangat bahagia dan bisa ketawa lepas.

Begitu pula dengan kegiatan "begarakan sahur" sudah pasti sangat heboh. Dengan berbagai alat musik dari berbagai botol bekas, dirigen bekas bahkan bekas gendang menjadi alat musik yang eksentrik saat dibangunkan warga untuk sahur. Tiap tiap kampung memiliki beberapa grup "begarakan sahur" dengan ciri khas masing-masing. Ada dengan alat musik yang sudah modern saat itu seperti salin dan tape deck suaranya pun pasti sangat membangun setiap rumah yang dilaluinya. Sungguh sebuah kenangan yang sangat indah.

Satu lagi yang biasa dulu dilakukan adalan menyalakan lampu yang terbuat dari botol atau lampion saat malam salikur atau malam ke 21 Ramadhan. Setiap rumah menyalakan lampu entah itu lilin yang ditutup dengan botol, lampu minyak tanah yang ditutup dengan ember warna warni ataupun lampion. Suasana perkampungan pun semakin meriah hingga kemeriahan Ramadhan sangat membekas di ingatan kita.

Sekarang mungkin sudah berbeda sesuai dengan kemajuan jaman. Anak anak berkumpul di tongkrongan asik dengan canda atau bermain game kesukaannya. Jarang sekali kita melihat kemeriahan seperti tahun 80-an. 

Tapi itulah sebuah zaman pasti berbeda setiap masanya. Selama kekhidmatan Ramadhan tetap terjaga kesucian Ramadhan akan selalu terasa. (HK001)