Dampak Kemarau, Puluhan Hektar Tanaman Padi Terancam Gagal Panen Di Pulau Laut Tengah
Habar Kotabaru - Musim panas atau musim kemarau memiliki dampak yang luas, selain rawan terjadi kebakaran hutan, lahan perkebunan serta pemukiman kemarau juga mengancam sektor pertanian.
Seperti diketahui, pertanian yang di kembangkan di Kotabaru, khususnya di Kecamatan Pulau Laut Tengah hampir semua menerapkan sistim pengairan sawah dengan tadah hujan, atau memanfaatkan air hujan sebagai sumber pengairan sawah karena keterbatasan waduk.
Persoalan yang muncul saat kemarau seperti ini, jika hujan tak kunjung turun sepanjang bulan agustus 2023 ini, bagaimanakah nasib petani dan sektor pertanian?
Ancaman gagal panen bagi petani padi sawah, petani sayur mayur dan tanaman hortikultura lainnya sudah di depan mata.
Menurut data resmi yang di rilis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Selasa (15/8/23) prakiraan cuaca di Kabupaten Kotabaru periode tanggal 15 Agustus 2023 sampai 21 Agustus 2023 masih masim panas.
Penyuluh pertanian Desa Salino Kecamatan Pulau Laut Tengah Kabupaten kotabaru, Fathoni saat diminta penjelasnya mengatakan bahwa jika tidak ada hujan dalam waktu 3 minggu kedepan, maka kemungkinan sebagain tanaman akan mengiringi.
"Saat ini saja sebagian padi sawah di salino sudah kering, karena kekurangan air, apalagi sampai 3 minggu kedepan tidak hujan, maka semakin banyak tanaman yang kering dan mati" ungkapnya.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa di Salino hanya ada satu Waduk, itupun Saat kemarau seperti ini sudah tidak bisa di sedot airnya, karena mulai kering, dan yang lainnya rata-rata padi sawah pengairannya tadah hujan.
Senada dengan hak tersebut, salah satu petani sawah di Desa Salino, Amir mengatakan bahwa tanaman padi kami sebagian sudah ada yang kering.
"Harapan saya kepada pemerintah, kalau kami gagal panen tahun ini, mohon lah kiranya ada kebijaksanaan pemerintah agar bisa membantu, soalnya ekonomi keluarga kami hanya bertumpu pada tanaman padi" ungkapnya lirih
Mohon juga pemerintah membuatkan irigasi, agar jika kemarau seperti ini, tanama padi kami ataupun tanaman lainnya masih bertahan, karena selama ini, sawah disini masih pakai irigasi tanah hujan.
Camat Pulau Laut Tengah, Helmi Rahmadi S. Sos dikantornya, Selasa (15/8/23) mengatan kepada crew habarkotabaru.com terkait dengan musim kemarau ini memang menjadi persoalan dibidang pertanian, karena kita belum memiliki waduk yang memadai.
"Kami dari Pemerintah Kecamatan, saat ini dan sebelumnya pernah beberapa kali mengusulkan kepada Pemerintah Daerah melalui Dinas terkait agar di buat waduk/bendungan untuk irigasi/pengairan sawah di Desa Salino, namun hingga kini usulan kami belum terealisasi" ungkap Helmi.
Lebih jauh Helmi mengatakan bahwa usulan kami terkait pengadaan waduk dimulai dari Musrenbang Desa, Musrenbang Kecamatan, tapi setelah di Musrenbang Kebupaten usulan kami kandas, sehingga sampai hari ini di area perdarahan Salino belum ada waduk yang memadai.
Hingga berita ini di turunkan, belum di ketahui secara pasti jumlah luasan padi yang terancam gagal panen karena kekurangan air, namun pengamatan kru habarkotabaru.com dilapangan jumlahnya diperkirakan mencapai puluhan hektar. (HK002)
Dampak Kemarau, Puluhan Hektar Tanaman Padi Terancam Gagal Panen Di Pulau Laut Tengah
Reviewed by Habar Kotabaru
on
Selasa, Agustus 15, 2023
Rating:

Tidak ada komentar